Sabtu, 17 November 2012

Merancang Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran  merupakan sebuah proses menuju  tercapainya tujuan pendidikan. Dalam hal ini,  proses pembelajaran sangatlah menentukan hendak kemana anak didik itu akan dibawa. Berbagai macam model pembelajaranpun dilaksanakan untuk meraih tujuan yang ideal. Karena proses pembelajaran merupakan bagian yang integral dari pendidikan.
Akan menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang memahami teori pembelajaran dan penggunaan media, proses belajar mengajar yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan. Disinilah sejatinya peran seorang pendidik untuk memilih peran-peran penting yang sekiranya akan ketika mengajar didepan peserta didik.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media Pembelajaran digunakan sebagai bahan ajar dalam rangka memudahkan siswa – siswi dalam menangkap materi peajaran. Hal ini tentu membutuhkan sebuah keuletan seorang pengajar / guru dalam membimbing murid di dalam kelas, supaya siswa lebih mudah untuk cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan - permasalahan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat berjalan baik jika didukung oleh berbagai komponen pembelajaran yang berjalan sinegis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran yaitu media pembelajaran.
Dalam Kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas, setiap siswa tentu memiliki intelegensi yang berbeda – beda baik laki – laki maupun perempuan, itulah sebabnya mengapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. Semua aspek tersebut perlu dituangkan dalam sebuah perencanaan pembuatan media.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang “Merancang Media Pembelajaran Bahasa Inggris”
B. Perumusan Masalah
Dari Uraian Latar Belakang diatas dapat kita rumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sistematika perencanaan Media Pembelajaran Bahasa Inggris?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Teori Belajar
A.1.  Pengertian Pembelajaran
Suatu proses belajar harus ad interaksi anatara siswa dan guru. Hal ini harus terjadi agar dalam suatu PBM (proses belajar mengajarar) tidak terasa monoton dan hanya bisa berinterksi satu arah. Interaksi siswa dan guru yang baik akan dapat meningkatakan atau memajukan proses belajar mengajar yamg baik.
Interaksi ini mencakup segala hal yang terjadi dalam proses pembelajaran Saat guru menerangkan suatu pelajaran dan siswa dapat menanggapi dengan baik memperhatikan guru, ini yang disebut interaksi yang tidak monoton. Dalam hal interksi seperti ini jika guru bertanya dan murid bisa menjawab ini juga interaksi yang tidak monoton.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam tulisan ini dimaksud dengan interaksi dalam proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa sehingga mendapatkan suasana yang kondusif dalam upaya memajukan suatu proses pembelajaran.
Sedangkan belajar merupakan proses memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Gagne (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.
Menurut Gagne dalam Yamin, 2005: 17, belajar merupakan kegiatan yang kompleks dimana setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikirannya karena belajar merupakan proses kognitif.
Lingkungan sekitar banyak mempengaruhi sikap dan perilaku masing-masing individu, seperti pola berfikir, bertindak, berbicara, sikap, gaya bahasa, watak dan lain sebagainya. Lingkungan pendidikan terdiri dari rumah tangga, sekolah, dan lingkungan lainnya.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar suatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (apektif).

A.2. Pembelajaran Bahasa Inggris SMA
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan dan tulis yang direalisasikan dalam 4 keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat Literasi mencakup performative, fungsional, infomational dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan kedalam bahasa sasaran.
Pembelajaran bahasa Inggris ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional, yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Diharapkan dapat mencapai tingkat informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi. Tinggi literasi epistemic dianggap terlalu tinggi untuk dapat dicapai oleh peserta didik karena bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing.

Adapun tujuan dan ruang lingkup pembelajaran bahasa inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a.       Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional.
b.      Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
c.       Mengembangkan peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Inggris :
a.       Mengembangkan kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris, baik dalam bentuk lisan atau tertulis. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).
b.      Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasa baik bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu melalui perbandingan kedua bahasa tersebut.
c.    Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian siswa dapat melintasi budaya dan melibatkan diri dalam keragaman.

B.       Media
1.      Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medio? Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

2.      Fungsi Media Pembelajaran
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar.
Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa

3.      Macam-macam Media

Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
a.       Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
b.      Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.       Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1.      Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar derasal dari satu sumberseperti video kaset
2.      Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.



BAB III
PEMBAHASAN

A. SISTEMATIKA PERENCANAAN MEDIA
1. Hakikat Perencanaan Media
Dilihat dari pengadaannya media dapat menggunakan yang sudah ada yang dibuat oleh pihak tertentu (produsen media) dan kita dapat langsung menggunakannya, begitu juga media yang sifatnya  alamiah yang tersedia dilingkungan sekolah juga termasuk yang  dapat langsung digunakan. Selain itu, kita juga dapat membuat  media sendiri sesuai dengan kebutuhan. Disinilah diperlukannya  perencanaan, jika kita memiliki media dengan cara membeli yang sudah ada, kegiatan perencanaan media tidak terlalu banyak dilakukan, cukup dengan mencocokan materi yang akan diajarkan dengan media yang tersedia. Berbeda halnya jika kita membuat media sendiri berdasarkan kebutuhan, dalam hal ini diperlukan analisis terhadap berbagai aspek, sehingga pas dengan kebutuhan.
Bila kita akan membuat program media pembelajaran kita  diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan  perencanaan yang teliti. Dalam membuat perencanaan itu ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab. Pertama kita perlu bertanya mengapa kita ingin membuat program media itu? Apakah pembuatan media tersebut ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan tertenu pula? Untuk siapakah program media tersebut kita buat? Untuk orang dewasakah, anak-anak, mahasiwakah, siswa Sekolah Dasarkah atau masyarakat pada umumnya? Kalau kita sudah mengetahui siapa sasaran kita, pertanyaan kita belum selesi, masih perlu ditanyakan bagaimana karakteristik sasaran siswa tersebut? Betulkan media yang kita buat tersebut betul-betul dibutuhkan oleh mereka? Perubahan perilaku apa yang diharapkan akan terjadi pada diri siswa setelah menggunakan media tersebut? Sebaliknya jika siswa tidak menggunakan media tersebut apakah akan terjadi kerugian secara intelektual? Kita perlu juga memikirkan materi apa yang perlu disajikan melalui media itu supaya pada diri siswa terjadi perubahan perilaku yang nyata sesuai harapan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya menjadi pemikiran dan ide-ide semata, namun harus ditindak lanjuti dengan cara menuliskannya sehingga akan terwujud sebuah dokumen perencanaan media. Jadi hakikat perencanaan tidak cukup dengan niat dan ide cemerlang dalam membuat media, namun perlu dipersiapkan dalam bentuk naskah perencanaan media.
B.  LANGKAH – LANGKAH PERANCANGAN MEDIA PADA MODEL ASSURE

Enam langkah kegiatan perancangan media pada model ASSURE:
1.      Analyze  learners.
Menganalisis peserta didik
Peserta didik adalah siswa MAN 3 Sungai Penuh.
Dalam menganalisis, ada tiga hal yang harus diperiksa:
a.       Karakteristik umum
Objek untuk dianalisis adalah siswa kelas X MAN 3 Sungai Penuh. Terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 30 tiap kelasnya. Perempuan lebih dominan dibanding laki-laki. Mayoritas siswa dari golongan kelas menengah ke bawah. Siswa berdomisili di Pendung Tl. Genting, Talang, Koto Baru, Pulau Pandan, Pengasi, Seleman dan Terutung . Jadi dapat dikatakan berasal dari etnis yang sama dengan logat bahasa yang tidak jauh berbeda.
b.      Kompetensi spesifik
Dalam KBM Bahasa Inggris, terutama pada materi Speaking siswa banyak yang penguasaan kosa katanya kurang . Sehingga materi ini dianggap sangat sulit bagi siswa. Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa adalah siswa mampu mengung-kapkan makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: recount, narrative, dan procedure. Siswa memerlukan media agar mempermudah pemahaman konsep abstrak ini.
c.       Gaya belajar
Tiap siswa meiliki gaya belajar yang berbeda. Namun ketika siswa melihat suatu tayangan video, rasa ingin tahu meningkat sehingga dapat menggunakan media audiovisual.
2.    Stated Objectives
      -         Menjawab pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure
-         Melakukan teks monolog lisan berbentuk procedure
 -         Mempresentasikan teks monolog lisan berbentuk procedure
3.    Selected metode, media and materi
a.     Metode pembelajaran yang lebih cocok digunakan dalam kondisi ini adalah metode Total Physical Response dan metode Tanya jawab.
b.      Media yang cocok untuk dipadukan adalah media audiovisual, yang didalamnya terdapat materi, konsep-konsep, simulasi, video, dan soal tes.
c.       Materi yang diajarkan adalah Teks monolog berbentuk procedure

4.    Utilize media and materials
Langkah-langkah:
a.       Preview materi
Guru mereview sedikit materi yang lalu untuk memotivasi siswa dan menghubungkan konsep yang lalu (yang telah dipelajari) dengan konsep baru yang akan diajarkan. Sehingga diharapkan siswa dapat termotivasi dan membangun konsep yang berkelanjutan. Guru menyiapkan materi yang akan dijarkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b.      Siapkan bahan
Bahan atau media yang dibutuhkan adalah video simulasi, simulais dry lab, slide yang berisi materi dan soal tes.
c.       Siapkan lingkungan
Dengan menggunakan metode diskusi kelas, siswa berkelompok agar dapat saling berdiskusi tentang materi yang diajarkan. Siswa secara individu menjawab soal yang telah disediakan.
d.      Peserta didik
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar siswa mengetahui tujuan belajar dan kompetensi yang harus dikuasai.
e.       Memberikan pengalaman belajar
Karena belum tersedia alat yang memadai untuk simulasi tentang Teks monolog berbentuk procedure, dengan menayangkan media ini diharapkan dapat member pengetahuan baru kepada siswa

5.    Require Learner Participation
Untuk meningkatkan partisipasi, maka digunakan metode Total Physical Response dan Tanya jawab sehingga rasa ingin tahu siswa meningkat. Dengan bertanya siswa diharapkan mampu membangun pemikiran yang kritis.

6.    Evaluate and Revise
Guru mengevaluasi apakah metode dan media yang digunakan dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini diidentifikasi dengan cara pengerjaan soal tes yang tersedia. Jika belum mencapai tujuan maka model ini direvisi kembali agar ke depannya lebih maksimal.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah                 :     SMA/MA .............................
Mata Pelajaran                :     Bahasa Inggris
Kelas/Semester                 :     X / 1
Alokasi Waktu                 :     2 x 45 menit ( 1x pertemuan )
Topik Pembelajaran       :     Procedure
Pertemuan Ke                  :

A.     Standar Kompetensi   
         Berbicara
1. Mengungkapkan makna  dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk recount, narrative dan procedure sederhana  dalam konteks kehidupan sehari-hari.

B.     Kompetensi Dasar
2.1             Mengung-kapkan makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: recount, narrative, dan procedure.

C.     Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
§ Menjawab pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure
§ Melakukan teks monolog lisan berbentuk procedure
§ Mempresentasikan teks monolog lisan berbentuk procedure
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, mandiri


Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
§  Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
§  Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
§  Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
§  Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D.     Tujuan Pembelajaran
                  Pada akhir pembelajaran siswa dapat :
·         Siswa dapat menjawab pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure
·         Siswa dapat melakukan teks monolog lisan berbentuk procedure
·         Siswa mempresentasikan teks monolog lisan berbentuk procedure

E.     Materi Pokok
1.      Teks monolog berbentuk procedure, contohnya:

How to Make Gudeg Jogja (Green Jack Fruit Sweet Stew)
Ingredients:
-    5 onions
-   10 candlenuts
-   10 garlic cloves
-   4 bay Leaves
-   1/2 lb. (250g) green jack fruit
-   2-1/2 tsp. (12g) coriander seeds
-   1-1/4 tsp. (6g) cumin
-   1/4 cup (62ml) coconut sugar
-   2 cups (500ml) coconut milk
-   2 tsp. (30g) tamarind
-   2 lb. (1kg) chicken (cut into small pieces with bone)
-   5 cups (1.25l) water
-   2 inches bruised galangal

Instructions:
-  First, cut green jack fruit 1 inch thick. Wash and boil until tender.
-  Next, ground onions, candle nuts, sauté paste, bay leaves, and galangal until fragrant.
-  Add the chicken pieces, stir fry until chicken changes clour.
-  Then, pour 4 cups of water and coconut sugar, bring to a boil.
-  Add the green jack fruit and simmer until the chicken and vegetables are tender.
-  Finally, add coconut milk 5 minutes before it’s done, bring back to a boil. Serve  hot with ice.
- This dish is sweet and usually served with shrimp cracker
2.      Procedure text can be explained as bellow:
Social function  :  to describe how something is accomplished through
                             a sequence of actions or steps.
Generic structure:
-  Goal.
-  Materials (not required for all procedural texts)
-  Steps (a series of steps oriented to achieving the goal)

F.      Metode Pembelajaran/Teknik:
Total Physical Response

G.     Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
§  Bertanya jawab tentang pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Membahas unsur dan langkah retorika dalam pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Membahas ciri-ciri leksikogramatika.
§  Membacakan cerita kepada kelompok atau kelas (monolog).
§  Menceritakan kembali cerita kepada kelompok atau kelas (monolog).
§  Membahas kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan kegiatan terstruktur dan mandiri.

§  Dengan kelompok belajarnya, siswa diberi tugas untuk melakukan hal-hal berikut, dan melaporkan setiap kegiatan kepada guru, a.l. tentang tempat, siapa saja yang datang, kesulitan yang dihadapi.
§  Bertanya jawab tentang isi cerita (karakter, setting, plot) yang sudah dibaca, ditonton, dan/atau didengar dengan kelompok belajarnya
§  Membahas unsur dan langkah retorika dalam teks naratif.
§  Membahas ciri-ciri leksikogramatika.
§  Membacakan cerita kepada kelompok (monolog).
§  Menceritakan kembali cerita kepada kelompok (monolog).

§  Siswa melakukan berbagai kegiatan terkait dengan wacana berbentuk naratif di luar tugas tatap muka dan terstruktur yang diberikan guru.
§  Siswa mengumpulkan setiap hasil kerja dalam portofolio, dan melaporkan hal-hal yang sudah diperoleh serta kesulitan yang dihadapi secara rutin kepada guru.


Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
§  Kegiatan Awal  (10’)
-      Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
-      Mengecek kehadiran siswa (nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
-      Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
-      Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
-      Siswa berdiskusi mengenai pertanyaan yang tertera di buku teks

§  Kegiatan Inti (70’)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
§  Memberikan stimulus berupa pemberian materi pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Mendiskusikan materi bersama siswa  (Buku : Bahan Ajar Bahasa Inggris mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Siswa diminta membahas contoh soal dalam Buku : Bahan Ajar Bahasa Inggris mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
§  Membiasakan siswa membuat kalimat pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas mengerjakan latihan soal yang ada pada buku ajar Bahasa Inggris untuk dikerjakan secara individual.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi  guru:
§  Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi penguatan dalam bentuk lisan pada siswa yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
§  Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh siswa melalui sumber buku lain.
§  Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang sudah dilakukan.
§  Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam materi mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Kegiatan Akhir (10’)
§  Siswa diminta membuat rangkuman dari materi mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Siswa dan Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
§  Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi mengenai pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure.
§  Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H.     Sumber/Bahan/Alat
§  Buku Look Ahead 1  , English for Better Life
§  Buku Inter-Language Kelas X
§  Kaset/CD
§  Tape
§  Script dari Look Ahead 1 dan Inter-Language

I.       Penilaian

I. Indikator, Teknik, Bentuk, dan Contoh.


No.
Indikator
Teknik
Bentuk
Contoh
1.


2.


3
Menjawab pertanyaan teks monolog sederhana  berbentuk procedure

Melakukan teks monolog lisan berbentuk procedure.

Mempresentasikan teks monolog lisan berbentuk procedure
Performance Assessment (responding)

Tes Lisan


Tes Lisan

Melengkapi dialog


Membuat dialog

Presentasi individual
Complete the dialogue below using the suitable expression!

Give your responses orally based on the situations below!
Listen carefully and then identify the goal, mate-rials needed and steps

II. Instrumen  Penilaian


Your teacher will read the following text. Listen carefully and then identify the            goal, materials needed and steps.

How to Make an Omelet

Hello friend, how are you? Have you ever eaten a cheese omelet? Do you know how to make a Cheese Omelet? No? Would you like me to tell it for you? Okay. This is the way. Listen to me.
     To make a Cheese Omelet, you should prepare ingredients such as one egg, 50 grams of cheese, uhm... ¼  cup of milk, three tablespoons of cooking oil, uhm...what else ....? Oh, yeah, a pinch of salt and don’t forget some pepper. Now, to make a Cheese Omelet, you will need some kitchen utensils like a frying pan, a fork, a whisk, a spatula, uhm..... a cheese grater ...and a bowl and of course ....a plate. Okay? Are you following me ? Right! Let me tell you how to make it.
      First, crack an egg into a bowl like this. Then whisk the egg with a fork until it is smooth. After that, add some milk and whisk well. Grate the cheese into the bowl and stir. Next, heat the oil in a frying pan, and pour the mixture into the frying pan. Then, turn the omelet with a spatula when it browns. See, like this. Okay, next cook both sides. After the omelet is done, place it on a plate, don’t forget to season it with salt and pepper and you can eat it while warm. It’s easy, isn’t it? Bon appetite!

Find out:
a.       What is the text talking about?
b.      What is the purpose of the text?
c.       How many steps are there in the text?

Please represent in front of the class how to make or to do something!

III.  Pedoman Penilaian    

No
Aspect of Scoring
Scoring
Low (45-59)
Average (60-75)
Good (76-100)
1
Pronunciation



2
Intonation



3
Stress



4
Gestures




Total




Total Score





Mengetahui                                                                                        …………….………, ……
Kepala Sekolah                                                                                  Guru Mata Pelajaran



______________________                                                                Yendra Patrial
NIP.                                                                                                    NIP.













BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
B. Saran

Tulisan ini mungkin jauh dari sempurna, ini kami harapkan semoga bisa menambah ilmu bagi pembacanya dan kami mengharap agar dalam setiap kegiatan belajar mengajar (terutama Bagi guru) agar selalu memperhatikan, media apa yang sesuai dengan keadaan dan fungsinya.
Para guru dapat juga membuat media sendiri, Kita tidak perlu menggunakan media yang mahal,dapat kita gunakan hal – hal yang ada di sekitar kita yang tidak memerlukan biaya. Guru dapat menggunakan surat kabar dan majalah bekas sebagai sarana untuk media pembelajaran.Hal ini tentu tidak memerlukan biaya banyak..

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
S. Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Harjanto. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar