BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sejak
pertengahan dekade 1970-an terdapat perkembangan yang pesat di bidang dan
konsep teknologi pendidikan dan teknologi instruksional (pembelajaran) dalam
dunia pendidikan dan pembelajaran, tidak saja di Amerika Serikat tetapi juga di
negara-negara lain seperti Canada, Australia, Korea Selatan, Jepang, Singapura,
Malaysia, dan tentunya juga di Indonesia. Konsep teknologi pendidikan
menekankan kepada individu yang belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan
berbagai jenis sumber belajar.
Beragamnya
jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap
sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk
diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu
dibentuklah Pusat Sumber Belajar. Timbulnya pusat sumber belajar dimungkinkan
pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin
dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non-tradisional yang membutuhkan
ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri
dengan modul, simulasi dan permainan, dan sebagainya.
Menurut
Sukorini (Warsito,2008:215), Pusat sumber belajar merupakan tempat di mana
berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.
Merril dan Drob berpendapat bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar.
Merril dan Drob berpendapat bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar.
Pusat
sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai
lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai
media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan
kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk
memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan akan
sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi dengan adanya pusat
sumber belajar.
Untuk
lebih memperjelas mengenai pengembangan pusat sumber belajar akan diuraikan
secara jelas pada makalah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat
dirumuskan sesuai dengan judul makalah di antaranya yaitu :
a. Bagaimana perkembangan pusat sumber
belajar yang telah diupayakan pemanfaatannya hingga dewasa ini ?
b. Apa fungsi dan peran pusat sumber
belajar dalam meningkatkan kinerja pembelajaran?
c. Bagaimana tahap- tahap pengembangan
pusat sumber belajar?
C. Pembatasan Masalah
Cakupan
dari pembahasan makalah pemilihan dan pengembangan cukup luas. Namun penulis
memberikan batasan masalah pada makalah ini agar tidak terjadi kerancuan
terhadap permasalahan. Makalah ini dibatasi pada perkembangan, fungsi dan
pengembangan pusat sumber belajar.
D. Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya sebagai berikut :
a) Mengetahui mengenai perkembangan pusat sumber belajar dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan.
b) Mengetahui fungsi dan peranan pusat sumber belajar dalam proses kegiatan pembelajaran.
c) Mengetahui tahapan- tahapan dari pengembangan pusat sumber belajar.
Ada beberapa tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya sebagai berikut :
a) Mengetahui mengenai perkembangan pusat sumber belajar dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan.
b) Mengetahui fungsi dan peranan pusat sumber belajar dalam proses kegiatan pembelajaran.
c) Mengetahui tahapan- tahapan dari pengembangan pusat sumber belajar.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini
di antaranya sebagai berikut :
a. Menambah wawasan dan pengetahuan
baik pembaca maupun penulis sendiri mengenai berbagai pengembangan pusat sumber
belajar.
b. Sebagai referensi bagi mahasiswa
lain dalam penulisan makalah yang ingin mengangkat judul terkait.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Pusat Sumber Belajar
Salah
satu sumber belajar yang sudah lama diperlukan – hingga sampai sekarang masih
tetap demikian – dalam setiap lembaga pendidikan atau pelatihan adalah
perpustakaan (library). Dalam penyelenggaraan suatu perguruan tinggi, pernah
dikatakan bahwa perpustakaan adalah jantung suatu universitas. Dikatakan
demikian karena perpustakaan yang mengkoleksi berbagai macam buku dan journal
dari pelbagai disiplin ilmu pengetahuan sungguh sangat diperlukan oleh suatu
universitas. Salah satu ukuran yang menentukan mutu suatu universitas adalah
seberapa banyak koleksi buku-buku di dalam perpustakaannya.
Universitas-universitas yang ternama di dunia selalu mempunyai perpustakaan
pusat (main library) yang besar dengan koleksi buku-buku yang sangat banyak
jumlahnya hingga ratusan ribu sampai jutaan buku dalam berbagai jenis disiplin
ilmu pengetahuan dalam terbitan yang relatif baru ditambah dengan koleksi
berbagai jenis jurnal ilmiah. Di samping itu di universitas tersebut terdapat
juga adanya perpustakaan fakultas (school library) di setiap fakultasnya untuk
mendukung kegiatan belajar para mahasiswanya di masing-masing fakultas.
Pada
awal 1960-an, khususnya di Amerika Serikat, beberapa perpustakaan universitas
diubah namanya menjadi Pusat Sumber Belajar (Learning Resource Centre). Pusat
Sumber Belajar ini memberikan layanan yang diperluas meliputi penelitian,
pembelajaran, evaluasi belajar, pengembangan perkuliahan, layanan pelatihan,
produksi bahan belajar di samping melaksanakan layanan bahan cetakan dan audio
visual yang biasa dilaksanakan oleh perpustakaan, seperti seleksi (pemilihan),
distribusi, dan penggunaan semua bahan belajar dan fasilitas. Tujuan yang utama
adalah memperbaiki proses belajar peserta belajar dengan membantu mereview hasil
penelitian, dan memilih metode pembelajaran terbaik dan bahan yang paling
efektif yang akan diajarkan.
Konsep
Pusat Sumber Belajar mengubah organisasi informasi dan pengelolalaan
perpustakaan dari “lingkungan hanya bahan cetak” menjadi “lingkungan bahan cetak
dengan bahan non cetak” termasuk pada akhirnya semua teknologi yang lebih baru
seperti bahan rekaman yang dibaca dengan mesin, CD-ROM, video disc. Melalui
sumber dan layanan yang baru, pustakawan dapat membantu para pengajar mereview
metode pembelajaran mereka dan menyarankan praktek yang lebih kreatif.
Penyiapan bahan belajar yang baru, penyediaan bahan-bahan dan peralatan audio
visual untuk menunjang perkuliahan menjadi suatu program bersama dengan layanan
koleksi dan referensi perpustakaan yang sudah ada.
Pengelolaan
perpustakaan berubah karena dibutuhkan jenis-jenis personalia yang baru di
samping staf perpustakaan yang sudah ada. Personalia yang dibutuhkan adalah
yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan dalam desain pembelajaran,
pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan bahan (media) pembelajaran,
penyiapan bahan belajar, keterampilan dalam mengakses data atau informasi
melalui internet. Tentu saja dibutuhkan juga staf teknis yang akan merawat agar
semua peralatan dapat tetap berfungsi setiap saat digunakan.
Pusat
Sumber Belajar berfungsi melakukan pengadaan, pengembangan, produksi, pelatihan
dan pelayanan dalam pemanfaatan sumber belajar (terutama bahan dan alat) untuk
kegiatan pendidikan dan pembelajaran dibandingkan dengan perpustakaan yang
hanya berfungsi melakukan pengadaan dan pelayanan pemanfaatan sumber belajar
dalam rangka kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian perpustakaan
mempunyai fungsi yang lebih sempit jika dibandingkan dengan fungsi Pusat Sumber
Belajar, karena hanya melaksanakan sebagian saja fungsi yang dilaksanakan oleh
Pusat Sumber Belajar..
B. Fungsi Pusat Sumber Belajar
Pengembangan
sistem pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan terus menerus, yang
akan membantu pengajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang
memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar-mengajar. Di
sinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan
pengembangan sistem pembejaran. Segala sumber dan bahan serta personil yang ada
di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu efektifitas dan
efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses pembelajaran.
Secara
umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem
pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan
untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan
cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan
lainnya.
Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
a. menyediakan berbagai macam pilihan
komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara
belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan
kewajiban institusional lainnya.
c. Memberikan pelayanan dalam
perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan sistem
pembelajaran yang ada.
d. Melaksanakan latihan untuk para
tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi
teknologi dalam proses pembelajaran.
e. Memajukan usaha penelitian yang
perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f. Menyebarkan informasi yang akan
membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih
efektif dan efesien.
g. Menyediakan pelayanan produksi bahan
ajar.
h. Memberikan konsultasi untuk
modifikasi dan desai fasilitas sumber belajar.
i.
Membantu
mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
j.
Menyediakan
pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
k. Membantu dalam pemilihan dan
pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya.
l.
Menyediakan
pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara
pengajaran.
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus di atas, pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut :
a. Fungsi pengembangan sistem
intruksional
Fungsi ini
membantu jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di
dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar, yang
meliputi : (a) perencanaan kurikulum, (b) identifikasi pilihan program pembelajaran,
(c) seleksi peralatan dan bahan, (d) perkiraan biaya, (d) pelatihan bagi tenaga
pengajar, (e) perencanaan program, (f) prosedur evaluasi, dan (g) revisi
program.
b. Fungsi Informasi
Ada
beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan,
radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang
diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan
informasinya dapat disimpan dalam satu file. Jika yang memerlukannnya lebih
banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika
lebih banyak lagi, harus menggunakan data base computer.
c. Fungsi pelayanan media
Fungsi ini
berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang
dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, yang meliputi : (a) sistem
penggunaan media untuk kelompok besar, (b) sistem penggnaan media untuk
kelompok kecil, (c) fasilitas danprogram belajar sendiri (individual), (d)
pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran, (e) pelayanan pemeliharaan dan
peminjaman/sirkulasi, dan (f) pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
d. Fungsi Produksi
Fungsi ini
berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat
diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi : (a) penyimpanan karya seni
asli (original atwork) untuk tujuan pembelajaran, (b) produksi transparansi
untuk OHP, (c) produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk
presentasi, (d) pelayanan reproduksi fotografi, (e) pemrograman, pengeditan,
dan reproduksi rekaman, dan (f) pemrogaraman, pemeliharaan, dan pengembangan
sistem radio dan televisi di kampus.
e. Fungsi administrative
Fungsi ini
berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat
tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan
dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai. Hal
ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut : (a) supervisi personalia untuk
media, (b) pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran, (c)
pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru, (d) pengembagan
sistem peminjaman/sirkulasi, (e) pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi
bahan pembelajaran, dan (f) penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan,
dan fasilitas.
C. Pengembangan Pusat Sumber Belajar
Seiring
dengan perannya yang penting dalam proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya
pengembangan pusat sumber belajar. Prinsip pengembangan pusat sumber belajar
didasarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran dan adanya kemudahan bagi
peserta didik dalam proses belajar. Dalam mendesain dan mengembangkan suatu
pusat sumber belajar, diperlukan suatu proses yang sistematis (teratur) dan
sistemis (menyeluruh).
Strategi pengembangan pusat sumber belajar terdiri dari empat tahap, yaitu :
a. Tahap analisis kebutuhan
Tahap ini
merupakan tahap awal dalam proses pengembangan pusat sumber belajar. Pada tahap
ini, dilakukan analisis mengenai adanya perbedaan antara keadaan yang
diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis ini adalah
ditemukannya masalah, yang kemudian masalah tersebut akan dicari pemecahannya.
Hasil ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai pengelolaan dan
pemberdayaan sumber-sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian tujuan
dan kompetensi pembelajaran.
b. Tahap pengembangan sarana dan
program
Tahap
pengembangan sarana pusat sumber belajar harus berorientasi pada lima fungsi
dari pusat sumber belajar, sebagaimana yang telah dijelaskan di awal. Hal ini
dilakukan agar pengembangan pusat sumber belajar tidak keluar dari fungsi yang
sebenarnya. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi,
terutama perkembangan teknologi informasi, maka pengembangan pusat sumber
belajar juga harus berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi. Pengadaan
sarana-sarana yang ada harus sudah menggunakan sistem jaringan yang
terintegrasi dengan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Selain itu,
pengadaan sarana pendukung yang ada dalam pusat sumber belajar merupakan hal
yang tidak boleh dilupakan.
Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan program, dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh pengembangan program adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang berbentuk cetak ataupun no cetak. Selain itu juga mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan media pembelajaran.
Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan program, dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh pengembangan program adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang berbentuk cetak ataupun no cetak. Selain itu juga mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan media pembelajaran.
c. Tahap implementasi
Tahap
implementasi pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan
pusat sumber belajar. Dalam pelaksanaannya, pusat sumber belajar yang akan digunakan
hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan atau
lembaga yang akan mengembangkannya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan pusat
sumber belajar tidak menjadi permasalahan bagi lembaga yang bersangkutan.
Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas, maka
dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajar secara bertahap, sesuai
dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut
bertambah, maka pengembangan pusat sumber belajar dapat terus dilakukan.
D. Tahap pengelolaan
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan, pengembangan/produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sarana dan program-programnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pengelola yang profesional dan berkualitas. Untuk memudahkan proses pengelolaan, maka perlu adanya suatu pengorganisasian tenaga kerja yang sudah memiliki sistem kerja masing-masing. Struktur organisasi pusat sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan, pengembangan/produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sarana dan program-programnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pengelola yang profesional dan berkualitas. Untuk memudahkan proses pengelolaan, maka perlu adanya suatu pengorganisasian tenaga kerja yang sudah memiliki sistem kerja masing-masing. Struktur organisasi pusat sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beragamnya
jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap
sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk
diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu
dibentuklah Pusat Sumber Belajar.
Pusat
Sumber Belajar berfungsi melakukan pengadaan, pengembangan, produksi, pelatihan
dan pelayanan dalam pemanfaatan sumber belajar (terutama bahan dan alat) untuk
kegiatan pendidikan dan pembelajaran dibandingkan dengan perpustakaan yang
hanya berfungsi melakukan pengadaan dan pelayanan pemanfaatan sumber belajar
dalam rangka kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan mempunyai
fungsi yang lebih sempit jika dibandingkan dengan fungsi Pusat Sumber Belajar,
karena hanya melaksanakan sebagian saja fungsi yang dilaksanakan oleh Pusat
Sumber Belajar. Perpustakan terutama berfungsi memberikan layanan pemanfaatan bahan-bahan
belajar yang dikoleksinya sebagai sumber belajar bagi pelaksanaan proses
belajar dan pembelajaran, sedangkan Pusat Sumber Belajar mengemban fungsi yang
lebih luas yaitu selain memberikan layanan pemanfaatan media dan bahan belajar
yang dikoleksinya untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Strategi
pengembangan pusat sumber belajar terdiri dari 4 tahapan yaitu ; (a) tahap
analisis kebutuhan, (b) tahap pengembangan sarana dan program, (c) tahap
implementasi, dan (d) tahap pengelolaan.
B. Saran
B. Saran
Pusat
sumber belajar dengan fungsinya untuk menyediakan informasi di setiap daerah
harus diupayakan pemanfaatannya secara optimal. Pengembangan pusat sumber
belajar di daerah yang menuntut peningkatan metode belajar tradisional untuk
beralih kepada metode non tradisional yaitu dengan belajar mandiri, modul,
simulasi dan permainan. Untuk itu, pusat sumber belajar harus diupayakan
pengembangannya dengan lebih optimal demi meningkatkan mutu pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar